Mesin Pengolah Limbah Padat ( Hand Rotary )

Masalah sampah yang kini dihadapi perkotaan bisa menjadi peluang usaha bagi UKM ( usaha Kecil Menengah) . Pengelolaan selama ini dengan kegiatan pembuangan sampah dengan tentunya ada biaya pengumpulan dari rumah dan penghasil sampah lainnya, pengangkutan ke Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) Sampah, penyimpanan sampah di Tempat Pembuangan Akhir ( TPA) , seperti berlangsung selama ini, meminta biaya dari anggaran ( Pemerintah Kota/ Kabupaten) . Dengan logika sederhana dan atas kemauan politik bagi pembukaan lapangan kerja dan usaha, kepada setiap pihak yang bisa mengatasi pengumpulan, pengangkutan dan penyimpanan- sebagaimana dilakukan sekarang- berhak atas biaya anggaran tersebut. Besaran biaya pengelolaan sampah di berbagai kota serta standar BPLHD, tidak kurang dari Rp 135.000, -/ ton. Oleh karenanya akan menjadi peluang usaha, kepada siapa saja yang mampu mengelola sampah, atau bahkan bisa mendapatkan hasil lebih besar jika ada output penjualan dari pengelolaan sampah tersebut. Trend yang kini mulai diminati di berbagai kota adalah mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos ( padat) , dijual bentuk remah maupun di proses lebih lanjut setelah dibuat granul - dengan pengkayaan unsur hara dari sumber organik lain ( abu janjang sawit, posfat alam, kotoran hewan, dan lainnya) , Alat mesin Komposter BioPhoskko® [ Hand Rotary] sangat membantu terbukanya usaha kompos karena mampu merobah waktu pembuatan kompos secara konvensional ( 2 bulan dengan segala kesulitan dan kebutuhan luas lahan) menjadi praktis dalam 5 hari, kebutuhan luas lahan hanya 15 m2/ unit/ ton, higienis, tidak menimbulkan bau, dan terdapat tambahan hasil berupa pupuk cair organik. Komposter BioPhoskko® [ Hand Rotary] , Dimensi ( Tinggi = 100 cm, Diameter= 65 cm dan Panjang = 80 cm) terbuat dari bahan fiber dan peralatan aerasi lainnya. Alat Mesin Rotary Klin komposter sampah ini akan merupakan solusi tepat untuk penanganan sampah suatu yang sebagian besar berupa sampah organik seperti sampah rumahtangga, restoran, hotel, serta sampah domestik dari lingkungan rumah tangga satu keluarga besar di suatu komplek perumahan/ estate. Kategori sampah organik ( dapat terdegradasi) meliputi sisa makanan, kertas, sisa dan duri ikan, kulit buah-buahan, potongan sayuran, dll. Merubah sampah organik menjadi sesuatu yang bermanfaat - yaitu kompos - akan berguna dalam memelihara kesuburan tanah dan sebagai pasokan nutrisi bagi tanaman di sekitar lingkungan sendiri seperti taman di perumahan, hotel, restoran, dan lingkungan RW. Kompos dapat juga dikomersialkan dengan cara dijual kepada petani, pemilik taman, kalangan hobies tanaman dan bunga serta perkebunan. Sederhana dan mudah dalam pengaplikasiannya, tinggal siapkan sampah organik sebanyak 200 liter atau setara dengan 75 kg. Sampah harus dibuat ukuran kecil-kecil ( sekitar 10- 15 mm) dengan cara dirajang atau di choper. Masukan ke dalam wadah pencampuran seperti container atau tembok persegi empat atau langsung kedalam Komposter ( Hand Rotary Klin) . Kemudian campurkan penggembur ( bulking agent) Green Phoskko® ( GP-2) sebanyak 3 kg ( 3 % dari berat sampah sekitar 100 kg) dan aduk hingga merata dengan cara mengayuh rotary tangan yang tersedia selama 15 menit. Saat terjadinya proses penyerapan penggembur ( bulking agent) kedalam bahan sampah, dilain tempat siapkan larutan mikroba Green Phoskko® ( GP-1) sebanyak 1/ 2 pack atau 0, 125 kg, Molases atau gula pasir sekitar 2 sendok makan dan larutkan dalam air sebanyak 5 – 10 liter. Aduk hingga merata dan simpan 2-4 jam. Setelah diperkirakan terlarut, siramkan larutan Green Phoskko® Activator ( bakteri aktinomycetes- spesies aktinomyces naeslundii, Lactobacillus spesies delbrueckii, Bacillus Brevis, Saccharomyces Cerevisiae, ragi, dan jamur serta Cellulolytic Bacillus Sp, bakteri aktinomycetes, ragi, dan jamur) pengurai bahan organik ( limbah kota, pertanian, peternakan dan lain-lainnya) keatas tumpukan sampah organik dalam komposter. Beberapa jam kemudian akan terjadi reaksi panas, ukur dengan menggunakan thermometer. Jika suhu diatas 55 derajat Celcius, lakukan penggembosan udara ( oksigen) dengan cara memutar rotary aerasi yang ada disisi kanan alat mesin ini. Hingga hari ke-3 sampai ke-5 akan terjadi reaksi dekomposisi tersebut - dengan tanda-tanda tabung komposter panas ( hingga 70 derajat Celcius) serta keluarnya sedikit uap, dan lakukan penggembosan udara setiap kali suhu udara melewati 55 derajat celcius. Pada hari ke-3 sampai ke 5 jika diukur suhunya sudah dibawah 30 derajat Celcius atau dianggap sudah dingin, keluarkan bahan kompos dari dalam komposter dan simpan di tempat teduh atpi berangin serta tutup dengan karung kemasan ( PE) untuk diangin-anginkan. Maka beberapa atau tujuh ( 7) hari kemudian, bahan kompos akan kering dan gembur. Ayak hingga terpisahkan antara butir lolos mess 100 dengan bahan ukuran besar. Gundukan butiran kecil masukan kedalam kemasan sesuai yang direncanakan. Kini anda memiliki kompos buatan anda sendiri untuk siap dijual maupun langsung digunakan bagi tanaman pekarangan anda atau dijual ke pehobiies tanaman hias, petani dan perkebunan serta pengelola taman kota. Membuat kompos menggunakan Rotary Tangan ( Hand Rotary) ini akan memerlukan biaya 3 kg mineral ( bulking agent) Phoskko B dan 0, 13 kg aktivator Phoskko A Rp 12.500, -/ proses dan akan menghasilkan 50% kompos dari berat bahan sampah organik ( jika Sampah organik 100 kg maka menjadi hasil kompos sekitar 40 kg ) serta 15 liter pupuk organik cair ( liquid organic fertilizer) atau sekitar Rp 340.000, -/ proses; di pasaran, harga kompos bermutu Rp 1000, -/ kg ditambah harga pupuk organik cair Rp 20.000, -/ botol @ 500 ml.